Senin, 21 November 2011

Normalisasi

Pengertian Normalisasi 
Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu
ke dalam buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut (anomali).Secara garis
besar, dapat  disimpulkan normalisasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk
membentuk struktur basis data agar terhindar dari ambiguitas sehingga lebih efisien.
Tujuan Normalisas
 - Memudahkan user dalam akses data
- Optimalisasi struktur tabel
- Optimalisasi storage 
- Mengurangi redundansi
- Menghindari anomali (insert, delete, update)
- Peningkatan integritas data
Bentuk Normalisasi
Bentuk – bentuk Normalisi yang ada dalam mendesain basis data adalah sebagai
berikut :
1). Bentuk normal pertama (1NF)
2). Benatuk normal kedua (2NF)
3). Bentuk normal ketiga (3NF)
4). Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
5). Bentuk normal keempat (4 NF)
6). Bentuk normal kelima (5NF)

Bentuk normal pertama (1NF) s/d normal ketiga (3NF), merupakan bentuk normal yang
umum dipakai. Artinya adalah pada kebanyakan relasi, bila ketiga bentuk normal tersebut
telah dipenuhi, maka persoalan anomali tidak akan muncul lagi didalam kita melakukan
perancangan database. 
Berikut ini adalah gambar untuk langkah – langkah melakukan normalisasi data, seperti 
tampak berikut ini:

       1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
       Syarat :
       a. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
b. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
c. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
d. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
 Syarat :
       a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
       b. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key

3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
Syarat : 
       a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
       b. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
       4. Bentuk Normal ke Empat(4NF)
       Syarat: 
       a. Bila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF dan tidak ada multivalued dependency nontrivial.
       b. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat ( 4NF ).
       c. Dependensi ini dipakai untuk menyatakan hubungan satu ke bantak (one to many).
      5. Bentuk normal kelima ( 5 NF )
Dependensi gabungan mendasari bentuk normal kelima. Suatu relasi R ( X,W,Z)
memenuhi dependensi gabungan jika gabungan dari proyeksi A, B, C dengan A, B, C
merupakan sub himpunan dari atribut – atribut R. Dependensi gabungan sesuai dengan
definisi diatas dinyatakan dengan notasi :
• * (A, B, C )
• dengan A = XY, B = YZ, C = ZX 
 

1 komentar:

sharp mengatakan...

mohon penjelasan untuk bentuk normal pertama, yang dimaksud dengan primary key ini apa primary key yang tidak boleh di ulang dalam satu tabel ?

bukankah bentuk normal pertama itu

Definisi: Suatu relasi berada dalam bentuk normal pertama jika relasi tidak mengandung atribut yang bernilai ganda (harus bersifat atomik: hanya mengandung 1 nilai) dan harus diisi datanya (tidak boleh kosong)

Posting Komentar